Minggu, 15 Januari 2012

Penyakit diare


– Diare adalah sebuah penyakit di mana penderita mengalami buang air besar yang sering dan masih memiliki kendungan air berlebihan. Diare merupakan penyebab kematian paling umum bagi balita, membunuh lebih dari 1,5 juta orang per tahun.
Hingga kini, diare masih merupakan penyebab utama penyakit perut dan kematian pada bayi dan anak-anak. Saat ini morbiditasi (angka kesakitan) diare di indonesia masih sebesar 195 per 1.000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi di antara negara-negara di ASEAN.
Penyakit diare masih sering menimbulkan KLB (Kejadian Luar Biasa) seperti halnya kolera dengan jumlah penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Namun, dengan tatalaksana diare yang cepat, tepat, dan bermutu, kematian dapat ditekan seminimal mungkin. Pada bulan oktober 1992, ditemukan strain baru yaitu vibrio cholera 0139 yang kemudian digantikan vibrio cholera strain el tor di tahun 1993, kemudian menghilang pada tahun 1995-1996 (kecuali di india dan bangladesh yang masih ditemukan). Sedangkan E. Coli 0157 sebagai penyebab diare berdarah dan HUS (Haemolytic Uremia Syndrome). KLB pernah terjadi di Amerika, Jepang, Afrika Selatan dan Australia. Adapun untuk indonesia sendiri kedua strain tersebut belum pernah terdeteksi.
Adapun dampak negatif penyakit diare pada bayi dan anak-anak, antara lain adalah menghambat proses tumbuh kembang anak yang pada akhirnya dapat menurunkan kualitas hidup anak dimasa depan. Pada dekade 1950-1970-an, di negara-negara berkembang (termasuk indonesia) hanya sekitar 20% etiologi diare akut dapat diketahui. Pada waktu itu penyakit diare akut di masyarakat (indonesia) lebih dikenal dengan istilah “muntaber”. Penyakit ini mempunyai konotasi yang mengerikan, serta menimbulkan kecemasan dan kepanikan warga masyarakat. Jika tidak segera diobati, dalam waktu singkat (-+48 jam) Penderita akan meninggal.
Kematian ini disebabkan, karena hilangnya cairan elektrolit tubuh akibat adanya dehidrasi. Kemudian, diketahui bahwa penyebab muntaber adalah kuman Vibrio Cholera biotype El-Tor dan sesuai dengan nama penyebabnya tersebut maka kejadian wabah yang sering terjadi pada waktu itu lebih populer dengan istilah wabah Cholera El-Tor. Kejadian wabah Cholera El-Tor di indonesia yang pertama kali diketahui terjadi di Makasar (ujung pandang) pada tahun 60-an, dengan menimbulkan sejumlah kematian. Wabah penyakit ini kemudian diketahui sering terjadi di daerah-daerah lain diindonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar